Jumat, 28 Februari 2020

PENYAKIT SALURAN PERNAPASAN PADA ANAK

MENGENAL BATUK
        Salah satu gejala umum penyakit saluran pernapasan adalah batuk. Batuk adalah bentuk pertahanan tubuh terhadap masuknya benda asing atau lendir di saluran pernapasan agar tidak masuk ke paru-paru. Batuk juga merupakan hal normal yang sering terjadi pada anak. Namun jika berlebihan, batuk juga bisa menjadi masalah pada anak, karena membahayakan sel mukosa disaluran napas dan dapat menimbulkan gangguan tidur.

MACAM-MACAM PENYAKIT YANG DISERTAI GEJALA BATUK

1. PNEUMONIA
     >>MENGENAL PNEUMONIA
          pneumonia adalah infeksi paru yang disebabkan oleh virus, bakteri, jamur, atau infeksi campuran. Namun, faktanya 70 persen penyebab pneumonia adalah bakteri.
pada beberapa kasus, bayi berusia kurang dari 3 minggu yang menderita pneumonia, biasanya mendapatkan infeksi yang ditularkan oleh ibu saat persalinan. menurut WHO, pneumonia adalah salah satu dari 5 penyebab kematian terbesar pada anak dan diperkirakan sebanyak 1,1 juta anak di bawaha 5 tahun meninggal setiap tahunnya akibat pneumonia.
     >>KENALI PENYEBAB PNEUMONIA
a. Streptococcus pneumonia/pneumococcus, bakteri penyebab paling banyak terjadinya pneumonia pada anak di negara berkembang (30-50% kasus).
b. haemophilus influenza type B (hib), bakteri yang menyumbang hingga 30% kasus pneumonia. Selain menyebabkan pneumonia, hib dapat menyebabkan meningitis (infeksi selaput otak).
c. respiratory syncytial virus merupakan penyebab terbesar pneumonia yang diakibatkan oleh virus dan biasanya menyerang anak pra sekolah.
d. Pneumocystis jiroveci merupakan penyebab pneumonia yang banyak ditemukan pada bayi dengan HIV positif.

       >>KENALI CARA PENULARAN PNEUMONIA
            Kuman penyebab pneumonia umumnya menyebar melalui udara dan aliran darah. pneumonia yag terjadi pada bayi yang berusia dibawah 3 minggu biasanya terinfeksi dari ibunya saat persalinan melalui jalan lahir atau terkena cairan yang sudah terinfeksi kuman. Kuman tersebut akan berkembang dengan pesat dan langsung menyerang paru. Tapi untungnya hal ini tidak terjadi pada bayi yang memiliki kondisi kesehatan yang baik, bayi yang sehat memiliki daya tahan yang kuat terhadap penyakit. Oleh karena itu, untuk ibu yang sedang hamil dan akan melahirkan sebaiknya menjaga kesehatan mereka, agar kelak bayi yang akan dilahirkan juga bebas dari penyakit.
       
            >>MENGENAL GEJALA PNEUMONIA PADA ANAK
                 Batuk pada anak perlu diwaspadai jika diikuti dengan tanda-tanda sesak napas. Bisa jadi anak terkena pneumonia. Untuk mengetahuinya, kita bisa menghitung gerakan pada dinding dada/perut (pada bayi) dan anak saat bernapas. Dikategorikan napas cepat/sesak jika didapatkan frekuensi napas per menit:
a. Umur < 2 bulan :  ≥ 60 kali
b. Umur 2-11 bulan : ≥ 50 kali
c Umur 1-5 tahun : ≥ 40 kali

d. Umur ≥ 5 tahun : ≥ 30 kali

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk mencegah kemungkinan terburuk akibat pneumonia adalah KENALI ANAK SAKIT SEDINI MUNGKIN. Napas cepat/sesak napas dan tarikan dinding dada kedalam adalah tanda penting pneumonia yang harus di ketahui oleh orang tua/pengasuh anak. Selain batuk dan sesak napas, biasanya pneumonia juga menyebabkan demam dan gejala-gejala umum lainnya seperti nafsu makan berkurang, lemas, gangguan saluran cerna seperti diare, muntah, nyeri kepala. Jika frekuensi batuk sering dengan sesak napas, dan disertai gejala-gejala diatas maka orang tua harus segera merujuk anaknya ke dokter.

                 >>CARA MEMASTIKAN ANAK MENDERITA PNEUMONIA
                      Diagnosis pneumonia sebenarnya cukup dilihat dari kondisi klinis anak (keluhan anak, kondisi anak. dan pemerikasaan fisik oleh dokter). Jika masih diragukan, pemerikasaan foto dada dapat dilakukan untuk menunjang diagnosis dan melihat seberapa luas kelainan pada paru. Sedangkan untuk tahap lanjutan bisa menggunakan metode pemeriksaan darahyang biasanya didapatkan peningkatan sel darah putih (leukosit). pemeriksaan mikrobilogik untuk mencari kuman penyebab juga bisa dilakukan, misalnya dengan memeriksa dahak untuk menemukan kuman penyebab pneumonia namun metode ini membutuhkan waktu yang lebih lama.
                      >>CARA MERAWAT ANAK YANG MENDERITA PNEUMONIA
                           Berdasarkan efeknya pneumonia dikelompokkan menjadi:
  1. pneumonia ringan, pneumonia ringan ditandai batuk diikuti dengan kesulitan bernapas (napas cepat). Pada kasus ini biasanya hanya diberikan rawat jalan dengan pengobatan antibiotik. Pemberian antibiotik ini bertujuan untuk mencari jalan yang aman, karena sulitnya membedakan pneumoniayang disebabkan oleh bakteri atau virus, bahkan dari pemeriksaan lanjutan sekalipun. karena sebagian besar pneumonia pada anak disebabkan oleh bakteri, maka setiap anak yang menderita pneumonia diberikan terapi antibiotik jenis kotrimoxazole atau amokxilin. 
  2. pneumonia berat, disebut pneumonia berat jika gejalanya diikuti oleh sesak napas berat sehingga terjadi tarikan dinding dada bagian bawah kedalam, napas cuping hidung, kepala terangguk-angguk karena sesak. Hal ini bisa ditegaskan dengan beberapa pemeriksaan fisik dan tato dada. Jika benar tidak normal, maka anak harus segera mendapatkan penanganan yang baik dengan rawat inap. Perawatan pneumonia berat ini menggunakan oksigen dan antibiotik yang disuntikkan.
                            >>ANJURAN UNTUK ORANG TUA JIKA ANAK PNEUMONIA

  1. Jangan memberikan obat batuk yang ada dipasaran.
  2. Pastikan selama sakit, anak mendapatkan asupan nutrisi, istirahat, dan minum yang cukup.
  3. Selalu perhatikan kondisi anak, jika ada gejala sesak napas (napas cepat) atau tanda bahaya lainnya, maka segera bawa ke dokter.
  4. Jika disertai demam tinggi maka berikan paracetamol . Jika demam meninggi segera bawa ke dokter untuk meminimalkan resiko kejang pada anak.
  5. kontrol kembali ke dokter setelah 2 hari/sesuai anjuran dokter.
  6. Jika didapatkan kondisi anak memburuk, malas minum, atau malas menyusu maka segera kontrol ke dokter.
  7. jika anak minum antibiotik, maka harus diminum sesuai petunjuk dokter.

                                >>KENALI CARA MENCEGAH PNEUMONIA PADA ANAK

  1. Menjaga agar bayi tidak lahir dengan berat badan lahir rendah, misalnya saat hamil rutin memeriksakan kesehatan kehamilannya, konsumsi makanan dan nutrisi yang cukup.
  2. Menjaga daya tahan tubuh anak, misalnya cukup istirahat dan makanan bergizi secara teratur.
  3. Pastikan anak mendapat nutrisi yang cukup. Pastikan anak mendapat MP-ASI yang mengandung zat gizi seimbang. Kurang gizi dan gizi buruk meningkatkan resiko terjadinya pneumonia pada anak. Gangguan pada anak dapat menurunkan daya tahan tubuh dan menurunkan daya tahan tubuh dan menurunkan fungsi otot pernapasan lendir di saluran pernapasan anak.
  4. Pemberian suplemen zinc pada anak yang diare.
  5. Memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan dan melanjutkannya hingga 2 tahun. Pemberian ASI eklusif selama 6 bulan dapat menurunkan angka serangan pneumonia.
  6. Meminimalkan anak kontak dengan penderita ISPA dan pneumonia. Bakteri pada penderita ISPA dan pneumonia. Bakteri pada penderita ISPA dan pneumonia dapat menyebar melalui udara.
  7. Menjauhi anak dari paparan asap rokok. anak yang mendapat paparan asap tembakau, memiliki angka kuman S. pneumonia  yang lebih tinggi dibandingkan kelompok anak yang tidak terpapar asap tembakau.
  8. Imunisasi untuk mencegah pneumonia, Imunisasi Hib (haemophilus influenza type B) untuk mencegah pneumonia akibat infeksi haemophilus influenza type B dan imunisasi pneumokokus untuk mencegah pneumonia akibat infeksi streptococcus pneumonia.
  9. Menjaga kebersihan udara, WHO menyebutkan bahwa anak yang terpapar dengan polusi udara didalam rumah, misalnya asap dapur akibat memasak dengan menggunakan bahan baku kayu lebih rentan terkena pneumonia.
  10. Menjaga kebersihan diri, misalnya dengan rajin mencuci tangan dengan sabun sebelum makan.
  11. Mencegah anak terinfeksi HIV


Tidak ada komentar:

Posting Komentar