Sabtu, 21 Maret 2020

PENYAKIT DIABETES

   Untuk mendeteksi penyakit yang dialami seseorang biasanya kondisi tubuhlah yang menjadi indikoator. Kini, dengan menggunakan indra penciuman, beberapa penyakit tertentu bisa dideteksi, seperti penyakit diabetes. Tidak sembarang penyakit diabetes yang dapat mengeluarkan aroma tertentu, kecuali diabetes komplikasi yang disebut Diabetic Ketoacidosis. Komplikasi ini bisa membahayakan keselamatan jiwa penderitanya karena tubuh kekurangan insulin. Akibatnya, tubuh akan membakar asam lemak dan menghasilkan asam keton yang menyebabkan komplikasi.
    Seseorang yang menderita komplikasi diabetes ini akan memiliki bau napas seperti apel busuk atau pembersih kuteks. Hal ini dikarenakan asam keton atau aseton yang diproduksi oleh hati untuk menghasilkan energi glukosa darah tidak dapat diserap oleh tubuh. Ada juga penelitian yang mengungkapkan bahwa orang yang terjangkit penyakit diabetes bau napasnya seperti pernis kuku.
>>MENGENAL PENYAKIT DIABETES
     Penyakit diabetes adalah penyakit kronis ketika kondisi tubuh tidak mampu menghasilkan insulin (hormon pengatur gula darah), atau insulin yang dihasilkan tidak mencukupi, dan bisa juga insulin tidak bekerja dengan baik. Dalam hal ini, kadar gula darah yang meningkat merupakan efek umum dari diabetes tidak terkontrol. Kondisi ini, pada tingkat tertentu, bisa menyebabkan kerusakan serius pada banyak sistem tubuh, khususnya saraf dan pembuluh darah.
    Insulin adalah hormon yang dihasilkan oleh pankreas, yaitu organ yang terletak disamping lambung. Hormon ini bertugas untuk membantu menyalurkan gula kedalam sel agar diubah menjadi energi. Apabila jumlah insulin tidak mencukupi maka akan terjadi penimbunan gula dalam darah sehingga menyebabkan timbulnya penyakit diabetes.
    Penyakit ini ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah) secara terus menerus dan bervariasi, terutama setelah makan. Akibatnya, kadar glukosa (gula sederhana) dalam darah sangat tinggi sehingga hormon insulin yang dihasilkan oleh pankreas tidak lagi bekerja dengan normal. Insulin sendiri berfungsi untuk mempertahankan kadar gula darah yang normal. Insulin juga memasukkan gula kedalam sel, bisa menghasilkan energi, dan disimpan sebagai cadangan energi.
   Walaupun penyakit diabetes termasuk kategori penyakit degeneratif (karena faktor keturunan), namun dewasa ini banyak orang yang menderita penyakit diabetes karena mengonsumsi makanan yang tidak terkontrol alias pola makan yang tidak sehat. Karenanya, kini penyakit ini tidak hanya diderita oleh warga kota, tetapi juga menjangkiti masyarakat desa.
    Diabetes yang tidak diobati akan mengakibatkan komplikasi. Komplikasi akut yang dapat terjadi adalah ketoasidosis diabetika  dan koma hiperosmolar nonketotik. Komplikasi kronisnya adalah penyakit kardiovaskuler, gagal ginjal kronik, dan retinopati diabetika. Oleh karena itu, pengobatan diabetes menjadi sangat penting. Hal ini meliputi modifikasi gaya hidup (misalnya mengatur pola makan serta berhenti merokok) serta pemberian obat-obatan bila diperlukan.
    Komplikasi diabetes jangka panjang ternyata berkaitan erat dengan kerusakan pada pembuluh darah. Kerusakan makrovaskuler akibat diabetes antara lain penyakit jantung iskemik, stroke, dan penyakit vaskuler perifer. Sementara itu, kerusakan pada kapiler darah (mikroangiopati) akibat diabetes antara lain adalah retinopati diabetika (kerusakan retina akibat diabetes) dan nefropati diabetika (kerusakan ginjal akibat diabetes).
     Komplikasi lainnya adalah neuropati diabetika, yakni kerusakan syaraf akibat diabetes. Bersamaan dengan kerusakan vaskuler pada kaki, neuropati diabetika ini dapat menyebabkan ulkus diabetika pada kaki. Terdapat pula kaitan erat antara diabetes dengan penurunan kognitif.
>>FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT DIABETES
     Untuk berjaga-jaga agar tidak sampai terkena penyakit diabetes, berikut adalah faktor-faktor penyebab yang patut mendapatkan perhatian yang serius:

  1. Angka gliserida(salah satu jenis lemak) yang tinggi.
  2. Gaya hidup modern yang cenderung mengonsumsi makanan siap saji (fast food).
  3. Kerusakan pada pankreas.
  4. Kegemukan/obesitas
  5. Kolesterol yang tinggi.
  6. Merokok dan stres.
  7. Terlalu banyak makan karbohidrat.
  8. Tekanan darah tinggi.
>>GEJALA PENYAKIT DIABETES
     Lemah, lesu, dan tidak fit biasanya merupakan gejala umum yang ada pada penderita diabetes. Selain itu, masih ada tanda-tanda lain yang dapat dikenali sebagai gejala diabetes, yakni:
  1. Banyak buang air kecil dimalam hari.
  2. Berat badan cenderung turun.
  3. Sering merasa haus dan banyak minum.
  4. Sering merasa lapar dan banyak makan.
  5. Mudah lelah dan mengantuk.
  6. Penglihatan kabur.
  7. Sering pusing dan mual.
  8. Sering merasa kesemutan dan gatal-gatal pada tangan dan kaki.
>>DIAGNOSA PENYAKIT DIABETES
    Diagnosis diabetes ditegakkan dengan mengukur kadar glukosa darah sewaktu puasa dan post prandial 2 jam. Seseorang dikatakan mengidap diabetes apabila memiliki kadar glukosa darah sewaktu lebih dari 200mg/dl, atau glukosa darah puasa lebih dari 126mg/dl, atau kadar glukosa darah post prandial 2 jam (setelah makan 75 gram glukosa oral) lebih dari 200mg/dl, atau seseorang yang memiliki kadar HbA1C lebih dari 6,5%. Apabila ditemukan parameter demikian pada seseorang, maka tes diulang kembali pada waktu lain untuk konfirmasi. Jika hasilnya kembali positif, maka orang tersebut barulah dapat dikatakan mengidap penyakit diabetes.
    Sejak insulin ditemukan pada tahun 1921, semua jenis diabetes menjadi dapat dikendalikan. Hal yang dapat kita dilakukan adalah menjaga supaya kadar glukosa darah mendekati normal (euglikemia) tanpa menjadi terlalu rendah (hipoglikemia). Peran edukasi kepada pasien adalah sangat penting. Karena, sudah banyak pasien yang ditemukan memiliki komplikasi diabetes yang lebih ringan dibandingkan dengan pasien yang tidak diberikan edukasi diabetes.
>>CARA MENCEGAH PENYAKIT DIABETES
     Seperti yang diketahui bersama, tindakan pencegahan lebih penting dibandingkan pengobatan. Oleh karena itu, antisipasi lebih awal dengan melakukan langkah-langkah pencegahan agar tidak terkena penyakit diabetes harus menjadi pilihan yang utama. Hal ini terutama berlaku bagi seseorang yang memiliki faktor resiko diabetes. Berikut adalah beberapa cara sederhana yang bisa kita lakukan untuk mencegah terjadinya diabetes.
  1. Pertahankan berat badan yang sehat.
  2. Ketahui riwayat kesehatan keluarga.
  3. Hindari konsumsi karbohidrat sederhana.
  4. Rajin berolahraga.
  5. Diet yang seimbang, rendah lemak dan gula.
  6. Lakukan pemeriksaan kesehatan.
  7. Tingkatkan konsumsi buah-buahan dan sayuran segar.
  8. Sarapan sangat penting.
  9. Hindari makanan berlemak. 
  10. Hindari minuman manis.
  11. Kurangi memakan daging.
  12. Hindari stres.
  13. Tidur nyenyak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar