Kamis, 01 Maret 2012

WUCHERERIA BANCROFTI

            Cacing dewasa menimbulkan filariasis bancrofti, sedangkan larva cacing (mikrofilaria) dapat menimbulkan occult filariasis. Selain di indonesia, parasit ini tersebar luas didaerah tropis dan subtropis di Asia, Afrika, Amerika dan Eropa.
            Cacing dewasa hidup didalam saluran limfe dan kelenjar limfe manusia. Tidak ada hewan yang bertindak sebagai reservoir host cacing ini.
            Cacing dewasa berbentuk seperti rambut, berwarna putih susu. Cacing jantan panjang tubuhnya sekitar 4 cm, mempunyai ekor melengkung yang di lengkapi dua spikulum yang tidak sama panjang. Cacing betina berukuran sekitar 10 cm, mempunyai ekor yang runcing bentuknya.
             Mikrofilaria. Larva filaria ini mudah ditemukan di dalam darah tepi, dengan panjang sampai 300 mikron dan lebar 8 mikron, mempunyai selubung (sheath) hialin, dengan inti atau sel somatik berbentuk granul yang tersusun tidak mencapai ujung ekor.

Gejala klinis filariasis bancroofti
              Baik cacing dewasa maupun larva cacing dapat menimbulkan gangguan patologik. Cacing dewasa dapat menimbulkan limfangitis akibat terjadinya iritasi mekanik dan sekresi toksik yang dikeluarkan cacing betina. Cacing yang mati selalin menimbulkan limfangitis juga dapat menimbulkan obstruksi limfatik akibat terjadinya fibrosis saluran limfe dan proliferasi endotel saluran limfe. Obstruksi ini menyebabkan terjadinya varises saluran limfe, elefantiasis dan hidrokel.
             Jika saluran limfe kandung kemih, varises saluran limfe atau ginjal pecah, melalui membrane mukosa traktus urinarius cairan limfe masuk ke dalam aliran urin penderita. Akibat urin menjadi berwarna putih susu dan mengandung lemak, albumin dan fibrinogen. Keadaan ini disebut kiluria, yang kadang-kadang juga mengandung mikrofilaria.
             Elefantiasis yang kronis dapat mengenai kedua lengan, tungkai, payudara, buah zakar atau vulva, yang hanya di perbaiki melalui tindakan operasi..

Pengobatan filariasis bancrofti
         Obat yang pada saat ini banyak digunakan untuk filariasis bancrofti adalah dietilkarbamasin sitrat (DEC) dengan dosis 3x2mg/kg berat badan/hari, selama 4 minggu. Pemberian DEC hanya ditunjukan untuk mengobati tahap mikrofilaria, tahap filariasis akut, untuk mengobati kiluria, limfedema, dan tahap awal elefantiasis.
          Pengobatan dengan antihistamin serta peemberian obat-obat simtomatik, analgetik dan antipiretik dapat diberikan sesuai dengan keluhan penderita dan gejala penyakit yang terjadi.
          Apabila telah terjadi hidrokel atau elefantiasis yang lanjut, penanganan filariasis hanya dapat dilakukan melalui pembedahan.
 
Pencegahan filariasis bancrofti
          Prinsip pencegahan filariasis adalah melakukan pengobatan masal pada penduduk yang hidup didaerah           endemik filariasis, pengobatan pencegahan terhadap pendatang yang berasal dari daerah non endemik filariasis, dan memberantas nyamuk yang menjadi vektor penularnya sesuai dengan daerah targetnya.
          Memperbaiki lingkungan agar bebas vektor serta mencegah gigitan nyamuk menggunakan repellent atau kelambu waktu tidur, meningkatkan upaya pencegahan penyebaran penyakit ini.







 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar