Jumat, 02 Maret 2012

PENYAKIT DISENTERI BASILER

           Disenteri basiler adalah infeksi usus besar oleh kuman Shigella, yang hanya menimbulkan kerusakan di usus dan tidak menimbulkan kerusakan di usus dan tidak menimbulkan kerusakan jaringan organ tubuh lainnya. Shigella dysenteriae  atau shigella shigae, merupakan penyebab disenteri paling ganas karena membentuk endotoksin, sering menimbulkan epidemi hebat didaerah tropis dan subtropis.

Gejala klisnis disenteri basiler
            Gejala klinis disebabkan oleh eksotoksin yang di hasilkan oleh S.dysenteriae dan endotoksin yang dihasilkan oleh spesies Shigella lainnya. masa inkubasi berlangsung antara 1 hari-1 minggu. Penderita mengalami demam tinggi mendadak disertai gangguan perut berupa nyeri perut, mual dan muntah. Beberapa jam kemudian terjadi diare yang dapat mencapai 20-24 kali dalam waktu 24 jam. Mula-mula tinja mengandung sedikit darah dan lendir, kemudian hanya berbentuk darah dan lendir.
            Pada infeksi berat (fulminant type) penderita mengalami kolaps diikuti demam tinggi, menggigil, muntah-muntah, suhu tubuh menurun, toksemia berat dan akhirnya penderita meninggal. penderita disenteri basiler anak dan orang lanjut usia yang mengalami dehidrasi dan asidosis juga dapat meninggal dunia.
            Pada infeksi ringan, bentuk tinja lunak atau normal, tidak cair, berdarah dan berlendir, mirip gejala amubiasis.
   
Pengobatan dan pencegahan disenteri basiler
            Sigelosis dapat diobati dengan berbagai macam antibiotika, misalnya tetrasiklin, ampisilin, kloramfenikol dan trimetoprim sulfametoksasol. Lama pemberian obat minimum 5 hari.
            Penderita sebaiknya diisolasi dan ekskreta penderita didesinfeksi. Karier sigelosis yang ditemukan harus diobati dengan sempurna sehingga tidak menjadi sumber penularan.
            Menjaga kebersihan makanan dan susu, selalu memasak makanan dan minuman, membuat sistem pembuangan tinja yang baik, memberantas lalat dan serangga penular lainnya dapat mencegah penularan disenteri basiler. pengawasan kebersihan terhadap industri pengolahan makanan terutama yang dikerjakan di lingkungan perumahan/keluarga harus dilakukan dengan ketat dengan mencegah penggunaan air mentah untuk mengolah makanan dan minuman.


   
             

Tidak ada komentar:

Posting Komentar