Jumat, 09 Maret 2012

PENYAKIT KLOSTRIDIOSIS PERFRINGENS

            Klostridiosis perfringens disebabkan oleh Clostridium perfringens, bakteri zoonosis pembentuk spora yang menghasilkan toksin secara anaerobik. Infeksi yang terjadi menimbulkan gejala gas gangren (miositis nekrosis), Enterotoksemia atau kelumpuhan (paralisis).

Diagnosis infeksi klostridium perfringens
             Clostridium pefringens pada manusia dapat menimbulkan gas gangren dan keracunan makanan.
   
             Gas gangren. Masa inkubasi berlangsung dari beberapa jam sampai beberapa hari sesudah terjadi infeksi. Gejala klinis gas gangren antara lain berupa demam, toksemia, edema disertai nyeri otot, emfisema interstisial dan kaku kuduk. Jaringan otot yang terinfeksi berwarna gelap disertai pembentukan gas didalam jaringan otot, diikuti meluasnya jaringan yang mengalami nekrosis. Jika tidak diobati dengan baik, gas gangren dapat menyebabkan kematian penderita.
              Keracunan makanan. Gejala keracunan makanan timbul 6-24 jam sesudah terjadinya infeksi. Gejala-gejala klinis yang sering terjadi berupa muntah dan diare yang berlangsung selama beberapa hari. Penderita biasanya akan sembuh  dengan sendirinya.

              Diagnosis pasti ditentukan jika dapat ditemukan kuman Clostridium perfringens pada bahan makanan yang baru dimakan penderita. Pemeriksaan atas eksudat otot hewan yang terinfeksi dengan pewarnaan sediaan apus menunjukan adanya kuman Gram-positif dengan spora yang khas bentuknya.

               Pemeriksaan uji hewan coba tikus yang diinokulasi intravena dengan ekstrak isi usus halus menunjukan adanya toksin kuman penyebab klostridiosis perfringens.

Pencegahan gas gangren 
                Setiap luka yang kecil dan dalam harus dirawat dengan baik, dilakukan eksisi dan dibersihkan untuk mengeluarkan semua benda asing dari dalam luka. Antibiotika harus diberikan untuk memberantas Clostridium perfringens  untuk mencegah pembentuknya toksin selanjutnya.
                Imunisasi pasif dengan pemberian imunoglobulin yang spesifik diberikan pada penderita yang belum  pernah mendapatkan vaksinasi. Vaksinasi menggunakan vaksin kombinasi terhadap semua hewan yang hidup didaerah endemik klostridiosis dapat mencegah meluasnya penyebaran penyakit ini.

Pengobatan gas gangren
                 Pada penderita gas gangren harus dilakukan pembedahan radikal atas luka yang terinfeksi, disertai pemberian antibiotika misalnya penisilin untuk memberantas kuman penyebabnya dan antitoksin untuk menetralisir racunnya.
                 Terapi hiperbarik dengan memberikan oksigen bertekanan tinggi dapat mempercepat penyembuhan gas gangren.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar