Minggu, 11 Maret 2012

PENYAKIT DIARE INFATIL

            Diare pada anak (diare infatil) disebabkan oleh Rotavirus, virus RNA yang termasuk famili Reoviridae. Terdapat 4 serotipe virus ini yang menginfeksi manusia terutama serotipe A dan 3 serotipe yang menginfeksi hewan.

Rotavirus
            Virus yang bersifat zoonotik ini berbentuk seperti roda pedati, mempunyai virion tidak berselubung yang bergaris tengah antara 65-75 nm.

Gejala klinis diare infatil
             Rotavirus hanya menimbulkan gangguan pada alat pencernaan anak dan secara langsung tidak mengganggu organ-organ lainnya.
             Sesudah masa inkubasi 3-4 hari, penderita mengalami demam mendadak, sakit perut dan muntah-muntah, diikuti diare cair yang cepat menimbulkan dehidrasi, asidosis dan syok. Kehilangan cairan yang berat merupakan penyebab utama kematian penderita.
              Diagnosis pasti penyebab diare ditentukan dengan menemukan partikel-partikel rotavirus di dalam tinja penderita dengan menggunakan mikroskop elektron. Pemeriksaan serologi dengan uji ELISA (Enzyme Linked Immunospecific Assays) dan uji RIA (Radioimmunoassay) merupakan metoda pilihan untuk menegakkan diagnosis infeksi rotavirus.

Pengobatan diare infatil
               Pengobatan suportif diberikan terhadap gastroenteritis yang terjadi, berupa pemberian cairan secara intravena dengan segera untuk mengatasi kehilangan cairan dan elektrolit dan menyebabkan terjadinya dehidrasi, asidosis, syok dan kematian penderita.
                Untuk mencegah penyebaran virus, penanganan limbah cair dan perbaikan sanitasi lingkungan harus dilakukan secara terus menerus.
                Vaksinasi menggunakan rotavirus hidup yang berasal dari sapi diberikan secara oral dapat memberikan perlindungan pada anak dari infeksi alami virus ini. Pemberian susu sapi segar yang telah dipasteurisasi pada bayi memberi perlindungan pada bayi karena susu sapi mengandung neutralizing antibodies terhadap rotavirus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar