Kolera merupakan penyakit menular yang sering menimbulkan epidemi dan pandemi di banyak negara, dengan meninggalkan korban meninggal dunia yang sangat besar. Penyakit diare akut yang sangat menular ini disebabkan oleh kuman Vibrio cholerae atau Vibrio comma yang menghasilkan enterotoksin yang sangat toksik.
Morfologi
Vibrio cholerae merupakan kuman berukuran kecil antara 2-4 mikron, berbentuk seperti koma, mempunyai flagel panjang sehingga aktif bergerak. Kuman yang ada pewarnaan bersifat Gram-negatif ini tidak membentuk spora.
Penularan kolera
Indonesia, Cina dan India merupakan daerah endemik kolera. Pada pandemi tahun 1961 yang menyebar di 23 negara, sumber penularan berasal dari daerah endemik di Sulawesi. Epidemi kolera sering terjadi pada saat sejumlah besar manusia berkumpul, misalnya ketika musim haji di Saudi Arabia dan pada acara keagamaan di sungai Gangga, India.
Kuman vibrio ditularkan secara langsung melalui tinja atau muntahan penderita, atau secara tidak langsung ditularkan oleh serangga, misalnya lalat dan lipas.
Pengobatan kolera
Tindakan rehidrasi harus segera dilakukan untuk mengganti cairan dan elektrolit yang hilang. Pada penyakit ringan dan penderita dapat minum , penderita diberi air minum atau oralit dan sejenisnya. Pada dehidrasi berat, penderita harus diinfus menggunakan larutan ringer atau garam faali. Selain itu penderita diberi pengobatan selama 3 hari dengan salah satu antibiotika, yaitu Ampisilin, Tetraksiklin, Kloramfenikol atau kombinasi Trimetropim dan Sulfametoksasol.
Pencegahan kolera
Penderita kolera harus segera diisolasikan dan diobati dengan cepat. Semua benda yang tercemar tinja atau muntahan penderita harus segera disterilkan. Sumber air minum harus segera dilindungi dari pencemaran. Semua makanan dan minuman harus dimasak lebih dahulu. Lalat dan serangga penular lainnya harus segera diberantas, dan lingkungan dijaga kebersihannya. Orang-orang yang berhubungan dengan penderita sebaiknya dilindungi dengan memberikan vaksinasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar