Flu burung disebabkan oleh virus Alvian influenza (AI) tipe A. Subtipe H5N1 vius influenza ini dapat menular dari unggas ke hewan mamalia, misalnya kuda dan babi dan juga dapat menular ke manusia. Virus influenza tipe A dari subtipe H7N7 dan H5N3 menimbulkan gejala klinis yang berat dan bahkan kematian pada manusia.
Virus Alvian Influenza
Virus penyebab flu burung termasuk influenzavirus dari famili Orthomyxoviridae dengan ukuran 90-120 nm. Virus Avian influenza (AI) tipe A subtipe H5N1 menular dari unggas ke manusia dan mamalia. Bagian luar virus terdapat tonjolan-tonjolan yang memberi sifat-sifat khas Virus influenza.
Penyebaran flu burung
Sumber penularan virus AI adalah unggas, misalnya ayam, burung dan itik. Kuda dan babi juga dapat menjadi sumber infeksi AI karena hewan-hewan tersebut merupakan hospes reservoir. Karena itu peternakan ayam dan babi merupakan tempat yang harus selalu diawasi dengan ketat. Penularan virus terjadi melalui udara yang mengandung bahan infektif dalam bentuk titik ludah (droplet) pada waktu penderita batuk atau bersin-bersin.
Gejala klinis flu burung
Sesudah melewati masa inkubasi selama 1-3 hari, penderita akan mengalami demam dengan menggigil, sakit kepala, malaise, lemah badan, nyeri otot, fotofobi, dan konjungtiva merah. Komplikasi yang dapat terjadi berupa bronkitis, sinusitis, batuk berdahak dan pneumonia disertai batuk darah.
Diagnosis flu burung ditetapkan jika dapat ditemukan virus penyebabnya melalui biakan atas hapusan tenggorok. Pemeriksaan serologi misalnya uji inhibisi hemaglutinasi dan uji fiksasi komplemen dapat mendukung ditegakkannya diagnosis flu burung.
Penanganan flu burung
Penderita flu burung harus diisolasikan untuk mencegah penularan penyakit pada orang lain, dan agar penderita tidak tertular infeksi sekunder.
Obat antiviral untuk memberantas virus flu burung yaitu tamiflu harus diberikan sedini mungkin, kurang dari 3 hari sesudah terjadinya infeksi. Penderita harus diberi pengobatan suportif untuk meningkatkan daya tahan tubuh penderita. Obat-obatan simtomatis untuk mengurangi keluhan penderita sedangkan antibiotika hanya diberikan jika terjadi infeksi sekunder oleh bakteri.
Pencegahan flu burung
Vaksinasi aktif dilakukan terhadap orang yang beresiko tinggi tertular virus Avian influenza. Populasi unggas (peternakan) yang diduga telah terinfeksi atau diduga menjadi sumber penularan virus AI harus segera dimusnahkan. Vaksinasi unggas dilakukan sesuai dengan ketentuan dan prosedur WHO (World Health Organization). Konsumsi daging unggas berasal dari daerah epidemis harus dihentikan dan dilarang. Babi dan kuda sebaiknya divaksinasi satu tahun satu kali karena hewan-hewan tersebut juga merupakan hospes reservoir virus flu burung.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar