Sabtu, 03 Maret 2012

PENYAKIT LEPRA

            Lepra adalah penyakit infeksi menular disebabkan oleh mycobacterium leprae yang menyerang saraf perifer dan kulit penderita. Lepra terutama didapatkan dari daerah tropis dan subtropis yang udaranya panas dan lembab pada lingkungan hidup yang tidak sehat.
   
Mycobacterium leprae
            Kuman M.leprae termasuk bakteri tahan asam yang pada pewarnaan bersifat Gram-positif. Kuman ini tidak membentuk spora, tidak bergerak dan mempunyai bermacam-macam bentuk (pleomorfik). Morfologi bakteri ini mirip mycobacterium tuberculosis kuman penyebab tuberkulosis (TBC). M.leprae belum dapat di biakan pada medium buatan.

Penularan lepra
             Lepra hanya ditularkan melalui kontak erat dalam waktu lama dengan penderita lepra yang berada pada stadium reaktif. Penularan didalam lingkungan keluarga, misalnya antara ibu penderita lepra dengan anaknya atau suaminya. Anak-anak lebih sering terinfeksi kuman lepra dibanding orang dewasa.

Diagnosis dan gejala klinis lepra.
              Masa inkubasi lepra berlangsung lama, antara beberapa minggu sampai 12 tahun. Terdapat 2 jenis lepra, yaitu lepra tuberkuloid dan lepra lepromatus. Kelainan kulit merupakan gejala pertama yang sering dijumpai.
               Lepra tuberkuloid. Pada lepra tuberkuloid gejala awal yang tampak berupa kelainan motorik, kelainan sensorik dan kelainan trofik pada alat gerak penderita. Kelainan kulit pada lepra tuberkuloid berbeda jenis dari kulit normal disekitarnya. Lesi kulit lepra tuberkukuloid tidak peka terhadap rasa nyeri dan rasa raba.
              Lepra lepromatus. Gejala lepra jenis lepromatus diawali dengan terjadinya makula pre-lepromatus berupa eritema dengan batas tidak jelas dengan kulit normal di sekitarnya. Lesi berkembang menjadi makula lepromatus yang difus dan infiltratif dan terutama mula-mula terbentuk didaerah wajah dan lobus telinga. Kadang-kadang lepra lepromatus dapat berlangsung akut dengan demam berulang, nyeri sepanjang saraf perifer, lalu timbul kelainan kulit yang segera menghilang kembali.
              Kerusakan saraf perifer menimbulkan gangguan gerak otot dan kelemahan otot disertai hilangnya kemampuan sensorik dan rasa raba. Rasa tebal atau hilangnya rasa raba terutama terjadi pada lengan, tangan dan kaki. Penderita lepra dapat kehilangan fungsi tangan dan kakinya.
              Diagnosis lepra dipastikan dengan ditemukannya kuman lepra pada pemeriksaan mikroskopis atas kerokan kulit. Selain itu, uji lepromin pada kulit dapat membantu menegakkan diagnosis lepra.

Pengobatan dan pencegahan lepra
              Berbagai obat yang telah digunakan mengobati penderita lepra adalah Diamino Difenil Sulfon (DDS, Dapsone), Rifampisin, Clofazimin (Lamprene) dan Thalidomide.
              Jika terjadi komplikasi sesuai dengan jenisnya dilakukan tindakan bedah ortopedik untuk memperbaiki fungsi gerak penderita atau trakeotomi jika terjadi gangguan pernapasan akibat kelumpuhan saraf terkait.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar